Sabtu, 15 Februari 2014

Apakah Allah itu 1 pribadi atau 3 pribadi ?

          Pandangan umum mengenai Allah adalah bahwa Allah itu maha kuasa, maha tahu, maha hadir dan maha berkelimpahan, oleh sebab itu adalah lebih mudah diterima akal bahwa Allah itu satu. Tetapi Alkitab menyatakan bahwa Allah itu lebih dari satu, bahasa Ibrani dari kata "Allah" adalah "elohim" (bersifat jamak / lebih dari satu), kata ini digunakan pada awal Alkitab perjanjian lama ketika Allah menciptakan langit dan bumi (Gen 1:1). Musa menyatakan bahwa Allah itu esa (bahasa Ibrani: echad, yang artinya : "kesatuan", lihat Deut 6:4). Bahkan lebih jelas lagi Alkitab perjanjian baru menyatakan 3 pribadi Allah, yaitu pribadi Bapa, Anak dan Roh Kudus (Mat 28:19).

          Kita dapat mempercayai bahwa apa yang dikatakan Alkitab adalah akurat, sebab ada dasar yang dinyatakan oleh Alkitab, yaitu pada saat Allah hendak menciptakan manusia, elohim (lebih dari satu Allah) mengadakan pembicaraan satu sama lain untuk menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Mereka supaya manusia berkuasa atas segala binatang, dan diciptakanlah manusia itu laki-laki dan perempuan, dan memerintahkan mereka untuk menghasilkan keturunan dan menguasai bumi (Gen 1:26-28). Atas dasar bahwa manusia diciptakan menurut rupa dan gambar Allah sendiri, maka kita dapat mempercayai bahwa ada 3 pribadi Allah dengan memperhatikan bentuk, sistem dan sifat kehidupan manusia.

          Bentuk dasar kehidupan manusia adalah "keluarga". Semua manusia memulai kehidupan awalnya dari sebuah lembaga yang disebut "keluarga", dan kita semua mengetahui bahwa sebuah keluarga yang lengkap terdiri dari ayah, ibu dan anak. Hal ini konsisten dengan apa yang dinyatakan Alkitab dimana Allah menyatakan pribadiNya dalam bentuk keluarga melalui nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (bisa berarti "Roh milik Bapa secara khusus"). Awalnya Allah menciptakan manusia (Adam) seorang diri (Gen 2:7),  kemudian Allah berkata bahwa tidak baik jika manusia itu seorang diri saja, lalu Allah menjadikan bagi Adam seorang penolong yang sepadan (Gen 2:18) dan dari merekalah semua manusia ada memenuhi bumi (Acts 17:26). Coba kita renungkan apabila hanya ada satu pribadi Allah, pasti bentuk kehidupan manusia juga tidak berdasarkan sebuah keluarga, manusia tidak menghasilkan keturunan dan Allah harus menciptakan manusia satu persatu.

       Sistem kehidupan manusia adalah "bersosialisasi", artinya manusia didesain untuk menjalani kehidupan dengan cara bersekutu, berkomunikasi, dan saling tolong menolong di dalam suatu kelompok atau komunitas. Hal ini juga konsisten dengan 3 pribadi Allah selalu berkomunikasi, bersekutu dan bekerja sama dalam segala keadaan, kita dapat melihat pada mulanya Allah (Bapa) bekerja sama dengan firman (Anak) dan Roh Allah (Kudus) menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya (Gen 1:1-28; John 1:3), atau ketika Anak (Yesus) menjadi manusia, Ia dipenuhi Roh Kudus (Luke 4:1) dan taat pada pimpinan Bapa (John 5:19) di dalam pelayananNya. Coba kita renungkan jika hanya ada satu pribadi Allah, pasti sistem kehidupan manusia didasari oleh kekuatannya sendiri, masing-masing hidup sendiri tanpa perlu mengenal, berkomunikasi ataupun saling menolong satu sama lain.

          Sifat kehidupan manusia adalah "kasih", artinya manusia dapat bertahan hidup dan memiliki nilai kehidupannya berdasarkan sifat saling mengasihi. Kasih inilah yang dibutuhkan oleh setiap jiwa manusia untuk mendapatkan perhatian, penghargaan, kebebasan, kebaikan, damai sejahtera, sukacita, rasa aman, kepercayaan dan lain sebagainya. Tanpa sifat-sifat kasih, manusia tidak memiliki makna hidup sehingga akan menghancurkan kehidupannya sendiri maupun sesamanya, hal ini konsisten dengan Alkitab yang menyatakan bahwa manusia harus saling mengasihi sebab Allah adalah kasih (1 John 4:7-8). Jadi jelas bahwa manusia saling mengasihi menggambarkan Allah yang saling mengasihi, jika hanya ada satu pribadi Allah, bagaimana Dia saling mengasihi?

          Jika kita mau melihat dan merenungkan ketiga penjelasan di atas, kita akan mendapati bahwa ketiganya saling berhubungan satu sama lain, berdasarkan hal inilah kita memiliki dasar yang kuat untuk mempercayai ada 3 pribadi Allah seperti yang dinyatakan oleh Alkitab.